Mengenai Saya

Foto saya
Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia
Aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku – Cor1415

BersamaMu adalah indah

walking on the dry sand swimming in the air

Sabtu, 20 Februari 2010

Komunikasi dan Kesalahpahaman . . .

Komunikasi dan Kesalahpahaman


Komunikasi dengan orang lain sudah kita lakukan sejak kita baru dilahirkan. Menangis. Menangis merupakan sarana komunikasi yang dapat kita lakukan pertama kali. Memang terdengar sepele. Namun tangisan seorang bayi ternyata mengandung banyak arti di dalamnya. Haus, lapar, ataupun kedinginan. Dan itu semua dapat kita ketahui artinya jika kita mamahaminya.

Sadarkah kita bahwa jumlah alat pendengaran kita lebih banyak dibandingkan dengan alat pembicara kita? Itu sebabnya kita harus belajar lebih banyak mendengar daripada berbicara. Menjadi pendengar yang baik merupakan modal dasar untuk menjadi pembicara yang baik. Dan pembicara yang baik merupakan modal untuk mencapai proses komunikasi yang lancar.

Komunikasi sendiri terbagi atas dua cara. Verbal dan non verbal. Verbal adalah komunikasi yang dilakukan dengan cara berbicara. Sedangkan non verbal adalah komunikasi yang dilakukan dengan cara lain selain berbicara, misalnya gerakan tubuh.

Tak selamanya kelancaran komunikasi akan terwujud di dalam komunikasi kita dengan orang lain. Ada saatnya kita akan mengalami apa yang namanya kesalahpahaman. Ada tiga hal utama penyebab kesalahpamhaman. Hal pertama adalah Tidak semua orang dapat memahami makna dari komunikasi non verbal. Maka seringkali kita melihat bahwa orang yang tidak bisa membaca situasi lawan bicaranya akan lebih sering mengalami kesalahpahaman daripada orang yang dapat membaca situasi lawan bicaranya. Hal kedua yang dapat menyebabkan kesalahpahaman adalah pemahaman tiap orang yang berbeda akan suatu hal yang dibicarakan. Hal yang ketiga adalah daya komunikasi tiap orang yang berbeda-beda, contohnya ada seseorang yang hanya dapat diajak berkomunikasi dengan kadar basa-basi yang cukup lalu langsung ke pokok masalah dan ada juga orang senang diajak berkomunikasi langsung masuk ke dalam pokok masalah.

Tidak semua orang dapat diajak berkomunikasi untuk saling berbagi cerita. Oleh karena itu jika anda ingin berbicara pada orang yang berkarakter seperti itu, berikanlah waktu ke orang tersebut. Bisa saja itu terjadi karena orang tersebut belum percaya.

Jika orang yang diajak bicara sedang tidak mau berkomunikasi, jangan pernah anda paksakan karena itu akan merugikan anda sendiri. Mulai dari sakit hati, kecewa, maupun jadi minder untuk berbicara dengan orang tersebut di lain kesempatan.
Sebenarnya pada kehidupan nyata kita akan sering mengalami perasaan tersebut karena sering pula kita tidak tahu perasaan apa yang sedang dirasakan oleh orang yang kita ajak bicara(objek).

Jujur itu baik. Namun dalam berkomunikasi, kita sering mendapati orang yang berbicara terlalu jujur itu tidak baik juga. Misalnya: lawan bicara kita,yang baru saja kita kenal memakai perona bibir yang mencolok, jangan langsung katakan bahwa itu tidak cocok atau jelek karena itu dapat membuat orang tersebut tidak mau berkomunikasi lagi dengan anda. Etika juga sangat berperan di dalam suatu komunikasi. Jadi, jagalah pembicaraan anda karena anda tidak tahu sejauh mana relasi yang telah anda jalin dengan orang tersebut.

Maka belajarlah untuk menjadi pendengar yang baik. Karena itu adalah akar dari semua komunikasi yang lancar.

3 komentar:

  1. -perlakuan
    Kasus jika kita ingin curhat ke orang yang kita sayangi : tataplah matanya, peganglah tangannya dan katakanlah apa yang sebenarnya ingin anda katakan.

    BalasHapus
  2. Pemecahan masalah: (????)
    Lihat(pahami) latar belakang lawan bicara tersebut. Misalnya kehidupannya, traumanya..

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus