Putus Optimis

keputusasaan adalah kegagalan sesaat dalam ber optimis.
Gagal adalah awal keberhasilan.
Jadi, jika kamu sedang putus asa, bangkitlah dengan segera, karena kamu pasti akan optimis kembali di dalam menghadapi kehidupan.

Sentuhan Bola Basket

Sentuhan Bola Basket

Kisah ini merupakan tanggapan terhadap kisah "Psikologi Pantat Kekasih"

Kisah ini berdasarkan pada kisah nyata.
Pertama2 kenalkan diriku. Namaku Chris. Aku sekarang sedang melanjutkan studi di luar kota.
Kota asalku adalah kota Bogor.Setiap aku pulang ke kota asalku, aku selalu menyempatkan diri untuk bergabung bersama teman-temanku di lapangan Basket.
Lapangan Basket terletak di tengah2 komplek.
Bulan Januari lalu aku pulang kampung cukup lama.Keadaan saat itu sangat berbeda.
Kenapa?
Kenapa?Kenapa
>ohh...aku tahu..! Gak biasanya lapangan basket di komplek kami selalu ramai pada setiap sore hari.
Aku pun tak bertanya kenapa hal itu bisa terjadi.
eeehhh...salah seorang temanku berkata seakan dia tahu pikiranku, "Lapangan Ini Ramai gara-gara si Aldi."
"hho..Aldi..", kataku.
Kupikir, iya juga.
Aldi adalah seseorang yang memiliki keterbatasan dalam hal mendengar dan berbicara.
Seringkali teman-temanku yang baru mengenalnya(dan yang iseng) pasti mengejeknya.
TAPIIIIII...Dia mampu merubah suasana! Kebiasaannya untuk datang setiap sore ke lapangan memancing orang-orang komplek kami untuk turut serta bermain di lapangan.
Kuperkirakan dia telah melakukan hal ini selama kurang lebih 7bulan! Waktu yang singkat ya...
Sebenarnya berkomunikasi dengannya tidak begitu sulit.
Untuk dapat mendengarnya kamu hanya butuh kesabaran dan kepekaan.Untuk dapat berbicara dengannya kamu hanya butuh kesabaran dan Gerak bibir yang tegas.
Intinya, Kamu perlu bersabar jika sedang menghadapi orang seperti itu.Jangan mengejeknya maupun menjatuhkannya secara fisik dan jiwa. karena, Pengaruh Kehidupan mereka seringkali lebih Menakjubkan dibanding dengan diri kita yang normal seutuhnya ini.

harapan.

Kamu masih bingung dengan yang namanya harapan?
Biar aku tunjukkan melalui dialog antara aku dan malaikat di bawah ini:
Di suatu siang hari yang Terik...
aku berkata kepada seorang malaikat:"Lihat ke mataku,malaikat"
Malaikat(R): "Ya, coklat tua dan cenderung hitam"
Aku(A):"ya, benar. coba kita masuk ke gudang gelap itu!", aku pun mengajak malaikat turut masuk ke dalam gudang tua itu.
R: "ok"
kami pun masuk kedalamnya.
ruangan luas tapi sangat gelap.
aku pun meminta malaikat itu menatap mataku sekali lagi
A: "coba lihat mataku lagi,R"
R: "Melihat diriku saja susah, apalagi dirimu, terlebih lagi matamu"
mendengar jawaban seperti itu aku pun mengajak malaikat dengan cara menggandengnya ke sebuah sudut gudang yang dindingnya memiliki lubang sebesar jarum.
kuhadapkan wajahku ke arah situ, dan
kutanya sekali lagi
A:"Apa yang kamu lihat saat memandang mataku? apakah warna hitam atau putih?"
R: "Aku tidak melihat warna seperti yang kamu sebutkan tadi, tapi aku melihat pantulan sinar dari luar gudang ini melalui matamu"
A: "Ya. itulah yang ingin aku tunjukkan padamu.
Harapan bukanlah melihat segala sesuatunya yang sudah jelas di depan mata, tapi harapan itu datang saat kita berusaha untuk membuat harapan itu sendiri."

Christianto Raharjo Putro 2009