Katanya jam 3 pagi adalah waktu terdingin dari suatu negara/daerah tapi sekarang, yang masih tengah malam, ternyata sudah sangat dingin. Baju hangat dan selimut tebal masih belum bisa memberikan kehangatan yang sempurna padaku.
23desember2010
Sekarang aku sudah merasa sangat ngantuk tapi entah kenapa sifat manusia kebanyakan muncul. Jika kedinginan akan protes dan jika kepanasan maka akan protes juga. Berhubung aku sudah merasa sangat ngantuk, aku tidak punya tenaga berlebih untuk protes, akhirnya aku susah tidur.
24desember2010
Waktu sudah menunjukan jam 4 pagi. Udara semakin menusuk tulang dan membiusku untuk tetap tersadar. Akhirnya setelah empat setengah jam berjuang untuk bisa tidur, aku pun bisa mulai tidur.
Keesokkan harinya aku bangun dengan bantal penuh dengan air liur. Udara masih saja membuatku menggigil.badanku sakit-sakit karena belum tidur maksimal. Akhirnya aku memutuskan untuk tidur selama setengah hari lagi.
Saat aku bangun, aku merasa sangat lapar dan haus. maka aku segera mengambil roti lapis dan jus jeruk yang selalu ada di meja kecil sebelah tempat tidurku tiap pagi. Rasa lapar itu akhirnya sudah terbayarkan dan membuatku berenergi kembali. Saatnya kembali ke kegiatan rutin, baca buku novel sambil makan irisan pisang dengan susu sampai malam. Tanpa terasa semakin sore udara semakin dingin dan dinginnya melebihi dinginnya hari kemarin. Maka aku memutuskan untuk mengambil banyak tumpuk sprei serta bantal-bantal cadangan agar bisa menimbun memberikan kehangatan padaku. Berhasil! yeay!
25desember2010
Aku bangun lebih cepat dari tidurku. Entah kapan aku tidur, tapi dengan adanya buku novel yang beberapa halamannya terlipat berada disebelahku aku yakin kalau kemarin aku ketiduran pada saat sedang membaca novel. Kali ini aku bangun bukan karena alarm tapi karena teriakan orang-orang si luar jendela rumah. Penasaran dengan hal yang membuat orang-orang berteriak di jalan, aku membuka jendela kamarku. Hueh! Keren!
Ternyata semalam ada hujan salju cukup deras! hehehe..aku yang udik ini langsung saja membuka jendela kamarku dan melompat keluar sambil membawa selimutku. Senang dengan hal yang belum pernah terjadi padaku sebelmnya, aku spontan teriak kegirangan dan tak sadar kalau selimut biru polkadot kremku sudah kutinggal jauh dibelakang. Aku tiduran, berteriak-teriak, menjilat salju, tiduran, dan loncat-loncat. Senangnya merasakan salju di daerahku.
Di situ aku berfikir, betapa indahnya karya Tuhan di 25 Desember tahun ini dengan diberikannya berkat yang belum pernah aku rasakan sebelumnya di dunia khayalan dan mimpi. Terima kasih Tuhan atas inspirasimu yang memberikan aku kegirangan dan reaksi seperti kepolosan seorang anak kecil di dalam imajinasiku. Selamat Natal!!! Semoga berkat dan ketuusan untuk membantu sesama selalu ada di dalam hati kita semua. Amin.
Untuk yang terkasih, Rebekka.